Wisata Ke Candi Prambanan

Setiap kali kata Yogya terlintas di pikiran saya, saya langsung ingat dengan candi-candi yang berada di sekitar Jawa Tengah. Yah, kalo bukan candi Borobudur, Candi Prambanan lah yang teringat. Mungkin pelajaran sejarah zaman SD terlalu nempel di kepala jadi kalo Yogya = Candi.

Saat jalan-jalan ke wilayah Jawa Tengah, candi jadi salah satu poin yang ingin kami (Saya dan Mama L) kunjungi. Ya masa ke Jateng tapi ngga ke Borobudur atau Prambanan ya kan? Padahal sebetulnya sih ngga juga ga apa-apa. Setelah gagal masuk ke kompleks Borobudur karena kesorean, kami pergi ke Candi Prambanan di hari kedua setelah pulang dari Tamansari.

Kompleks candi Prambanan tidak sulit untuk ditemukan, banyak penunjuk jalan dan petunjuk dari Waze atau Google Maps sudah cukup reliable. Parkiran Candi Prambanan ini tergolong luas, tapi tetap saja agak susah untuk mencari tempat parkir yang teduh. Apalagi kami harus menunggu Cici F terbangun simply karena dia lagi tidur siang dan kami ngga tega buat membangunkan.

Kami disambut air mancur di depan pintu masuk candi dan setelah mengantri untuk membeli tiket, kami pun masuk melalui pintu yang juga dilengkapi metal detector. Kunjungan kali ini adalah kunjungan pertama saya ke Candi Prambanan. Saya sama sekali ngga menyangka jika kompleks candi seluas dan sangat terawat.

Saya memang punya ekspektasi yang rendah terhadap wisata Indonesia yang dikelola pemerintah. Lebih sering mengunjungi wisata di Jawa Barat yang perhatian dari pemerintah hanya sekenanya membuat saya terpesona sekali sama tempat tempat wisata yang terawat.

Terpesona liat air mancur

Masuk ke kompleks Prambanan, Cici F langsung terpesona liat air mancur lagi dan terpana liat lapangan rumput yang cukup luas sebelum haha hihi sendiri dan mulai lari-lari. Di sekitar lapangan yang terletak di depan tulisan Prambanan ada beberapa yang menawarkan jasa foto dengan cosplayer, tapi Cici F masih dalam tahap ngeliatin dengan penasaran ke cosplay karena belum kenal tokoh-tokohnya. Oh iya, sempet juga ngeliat ada tempat foto dengan busana tradisional.

This slideshow requires JavaScript.

Masuk ke area Candi, sepertinya ada beberapa yang memang tidak (atau belum?) direstorasi karena masih banyak bongkahan batu-batu. Tapi tenang candi-candi yang sudah direstorasi juga banyak kok, jadi ngga akan rebutan spot buat difoto.

Pas kami kesana, cuaca memang cerah tapi berangin. Jadi banyak sekali debu yang berseliweran depan muka. Akhirnya, kita ngga masuk banget ke area dalam candi, setelah foto foto, kami pun langsung turun dan keluar area candi.

Satu-satunya foto full team.

Awalnya, kami mau menaiki mobil untuk keliling area Prambanan, tapi lha kok antrinya panjang ya? Ya sudah, kami pun urung dan melanjutkan perjalanan ke pintu keluar. Jika dilihat dari papan petunjuk sebetulnya ada beberapa area Candi Prambanan yang bisa kami kunjungi, kalo ngga salah ada museum juga. Tapi ya berhubung yang suka sejarah cuma saya aja, visit ke museum dipending aja dulu sambil nunggu cici F usia sekolah. Kan nanti kalo ke museum bareng ada temen ngedongeng kalo sama anak ?.

Baru berjalan sebentar, Cici F kemudian excited ngeliat kuda. Jadi memang ada semacam arena outbound yang menyediakan beragam permainan seperti flying fox, dan salah satunya adalah naik kuda. Cici F dan L pun akhirnya naik kuda mengelilingi area taman. Saya sempet ngikutin buat ambil gambar mereka naik kuda dengan latar prambanan, tapi malah backlight dan jadi foto siluet ?.

Selesai naik kuda, kami berjalan lagi dengan niat mencari pintu keluar dan pulang. Tapi kami malah belok lagi ke penangkaran rusa. Disini cici F senang ngasih makan rusa dan ngusap ngusap rusa. Cici F emang ngga takut sama binatang kecuali kalo ngeliat semut berbaris.

This slideshow requires JavaScript.

Selesai ngeliat rusa, kami pun beneran pulang setelah cuci tangan di tempat cuci tangan yang ada dekat penangkaran rusa. Dan kali ini kami berhasil menuju tempat parkir tanpa pit stop untuk main main lagi.

All in all, kami menghabiskan sekitar 3 jam di area Candi Prambanan. It was a nice experience. Mungkin nanti, kalo Cici F sudah agak besar, kita bisa kesana lagi dan liat relief di dinding candi sambil mendongeng.

Jangan lupa untuk baca post lain dalam seri #roadtripjawatengah ini ya.

Itinerary Road Trip Part 1

Itinerary Road Trip Part 2

Makan Sate Cempe Kapis 85 di Pekalongan

Semalam Di Sahid Mandarin Pekalongan

Kuliner di Magelang: Kupat Tahu Warung Pojok

Menginap di Grand Serela Yogyakarta

Main-main di Pantai Sandranan

Mengintip Taman Sari

Love,

  • February 28, 2018
  • 2