Wrapping Up 2019
It’s been 2 weeks into 2020 and I just write this today. But hey, it’s better late than never, right? Sebenernya sih keinginan menulis sedang menurun drastis, tapi kan sayang ya udah punya domain dan blog sendiri tapi membiarkan rumah online ini jadi sarang laba-laba. Lalu teringat kalo saya menulis kaleidoskop tahunan sejak tahun 2015, jadi mari kita lakukan lagi untuk apa yang terjadi di 2019 ini.
Dalam 5 tahun terakhir, tahun 2019 ini bisa jadi adalah tahun yang paling ‘ngambang’ buat saya. Oh, there was spike here and there, but mostly I felt that I was floating in a river we call life.
Tentang Kesehatan
Semester pertama di 2019 saya lalui dengan severe case of baby blues. I even coined it as Post Partum Frustation. I spoke to psychologist, having like 10 sessions in 2,5 months. I still have the residue of it till now. Experienced one of the biggest fight with hubby, that more or less induced by the baby blues. But also because of it I learn to voice my dissatisfaction, I talk more to my older sister as well because I sort of taking refuge in her home just for the sake of taking a break.
Oh iya, selain itu saya memulai treatment baru di 2019 ini untuk Psoriasis saya. Setelah periksa ke dokter, dan dinyatakan terkena psoriasis yang ngga bisa dibilang ringan, saya mulai mengkonsumsi MTX. Setelah 3 bulan konsumsi secara teratur, psoriasis saya menghilang sampai 90%. Tapi sayangnya, mulai banyak muncul lagi di akhir 2019.
Untuk mengatasi psoriasis, saya mengurangi konsumsi seafood, karena ternyata saya suka ngeflare parah setelah makan udang atau cumi. Saya juga sempa coba detox dengan cold pressed juice. Setelah mencoba saya kemudian menemukan produk yang cocok dan dapat mengurangi rasa gatal. Apa itu? Doctor Green Mama Roz yang berisi Celery Stalk, Mix Green Vegetable, Apel, Nanas, Jeruk Nipis, Jahe dan Spirulina.
Tentang Personal Leisure
Menurut buku yang bisa saya temukan dan masukkan di Goodsreads, tahun 2019 ini saya menyelesaikan 52 buku. Rata-rata memang membaca 1 buku per minggu, tapi pada kenyataannya kadang ada beberapa minggu yang memang bablas ngga baca sama sekali.
Selain buku, saya juga menamatkan beberapa (puluh) novel online yang saya baca di webnovel (yang legal) dan novelfull (yang ilegal). Sebisa mungkin saya baca di webnovel karena suka merasa bersalah gitu kalo baca versi ilegal. In total mungkin ada sekitar 20an novel yang sudah atau sedang saya baca. Novel online ini biasanya mengambil setting di East Asia, antara Tiongkok atau Korea Selatan.
Dari buku-buku yang saya baca, ada beberapa yang masuk kategori honorable mention; To Laugh Well by J.C Alaimo yang mengangkat soal kesehatan mental, saya sangat menikmati buku ini karena cukup relatable bagi saya. Mummy Needs a Break by Susan Edmunds yang menipu saya karena saya kira merupakan buku ringan yang lucu tapi ternyata it get ugly 20% into the book. Nocturnal – Wilder Poetry yang membuat saya jatuh cinta lagi dengan puisi. Bajak Laut dan Mahapatih karya Adhitya Mulya juga patut dimention karena jadi satu-satunya penulis lokal yang bukunya saya baca tahun 2019.
Selain itu, saya juga mulai menonton serial drama Korea dan Mandarin. Love 020 menjadi serial favorit saya karena minim drama, dan I Can Hear Your Voice menjadi salah satu serial yang membuat saya menyukai kembali drama korea setelah beberapa tahun terakhir tidak mampu saya nikmati karena terlalu dramatis. Aktor favorit? Hmm, Lee Jong Suk karena karakter wajah yang boyish, Yang Yang simply karena Ye Qiu (King of Glory) dan Xiao Nai (Love 020) dan tentu Xu Kaicheng yang memerankan Li Yizhou di Well Intended Love. Meski plot Well Intended Love agak absurd, but well Xu Kaicheng jadi referensi tokoh imajiner ketika saya membaca novel dengan karakter cold and aloof CEO.
Soal musik, menurut Spotify, saya memutar 1.418 lagu yang berbeda di 2019, dan menghabiskan 21.057 menit bersama layanan streaming musik satu itu. Honorable mentions genre musik tahun ini jatuh pada Super Junior D & E dengan lagu Growing Pains yang bikin saya bertanya-tanya kemana aja saya selama ini? Oh iya, tahun ini lagu-lagu saya ekletik sekali. Ada Hip Hop Sunda, Dangdut, KPop, OST Serial Mandarin (Love O2O dan Well Intended Love), dan tentu saja Pop yang mellow.
Tentang Wisata
Tahun ini saya melakukan empat kali road trip. Road trip pertama dilakukan di bulan April ke Semarang bersama keluarga L. Kemana aja di Semarang? Selain sowan ke keluarga, kami hanya sempat mengunjungi Lawang Sewu.
Road trip kedua kami lakukan di bulan Juni, kali ini road trip jarak dekat saja Jakarta – Bandung – Tasik – Puncak – Jakarta sekalian silaturahmi lebaran. Muacetnya puol di Puncak. Saya ngga tau apakah tahun ini akan berhasil membujuk L untuk mudik lagi atau ngga.
Road Trip ketiga di bulan Juli, tujuannya Yogya – Sragen – Semarang. L dan Omnya sepakat untuk join dalam sebuah bisnis suplemen, dan road trip kali ini memang dalam rangka company meeting plus ketemu supplier. Di Yogya kami cuma sempat ke Malioboro, kalo di Semarang sih sempat coba Mateo Gelato selain dari wedang ronde mataram yang jadi tempat kuliner wajib.
Road Trip keempat di bulan Desember. Kali ini adalah road trip terjauh dengan keluarga L. Kami ke Semarang – Kendal – Sidoarjo – Malang – Yogya. Agenda awalnya sih memang menghadiri resepsi pernikahan saudara, lalu lanjut ketemu sama pakdenya L di Sidoarjo yang baru nyunatin anaknya dan main-main di Malang.
Tentang Karier
Setelah 2 tahun lewat beberapa bulan jadi periset obat herbal, saya akhirnya memutuskan untuk kembali pindah perahu. Kali ini pindah ke Flavor dan Fragrance house. Bagian pekerjaannya masih sama, di bidang riset juga.
One of the reason kenapa pindah adalah karena jarak yang terlalu jauh dan saya merasa I found my ceiling there. Semoga tempat yang baru ini jadi tempat dimana saya bisa betah berlama-lama ya.
Tentang Keluarga
I lost my grandma this year. I kind of having the feeling hours before she passed away. I still can picture the scene when I was talking to myself, in my heart of course, that I am not blaming her anymore for any wounds happened under her watch. I am letting go of the anger.
Tentang Kiddos
Fay, 3 tahun 6 bulan, masih kurus, cerewet di dalam rumah, tapi judes di luar rumah. Masih keras kepala dan suka ngomel-ngomel juga. Suka banget nari-nari, dan sudah bisa pose depan kamera. Tahun 2020 ini rencananya akan memasukkan Fay ke TK.
Fath, 13 bulan. Gemuk. The Babbling Master. Males banget latihan jalan. Suka banget makan dan minum susu. The early riser. Earliest di unit keluarga kecil kami. Si bayi air, yang suka banget mandi atau main di kolam renang. Hampir ngga kenal rasa takut. I started to bond with him. But still, he’s closer to his father and bibik. Eventhough currently he always asked to be picked up when I come home.
The Wrap Up
Hmm, dipikir-pikir sebetulnya lumayan banyak yang dilalui 2019 ini. Tapi entah kenapa buat saya masih terasa ngambang. Bersyukur sih bisa jalan-jalan kesana-sini. Tapi berasa semuanya berlalu begitu saja. HRD saya di kantor lama sempet bilang kalo mungkin saya ngga punya waktu untuk diri saya sendiri. Seperti tanpa jeda. Mungkin itu juga yang bikin tahun ini rasanya ngambang buat saya. But nevertheless, I’m thankful that 2019 has passed and hello 2020! Let’s see what you have in store.
See you in the next post.
Sedang menurun pun masih produktif. Mantap, lanjutkan. Ulah siga saya, menurun karena jumlah hahaha