Hello, 2022: Sebuah Renungan Personal

Tahun 2022 sudah berjalan beberapa minggu, tapi baru bisa nulis ini sekarang. Sebetulnya sudah dari akhir tahun 2021 memikirkan apa sih yang ingin dilakukan dan dicapai tahun 2022 ini. To be honest, saya sempat merasa terbawa arus kehidupan di tahun 2021 hingga ada satu titik dimana saya merasa gamang. I wake up and do my things everyday but it feel meaningless.

I never know that the so-called quarter life crisis could come twice.

Jadi beberapa minggu terakhir ini saya berpikir ulang. Mengenal ulang diri saya sendiri yang sudah bertransformasi sekian kali di fase hidup pada 7 tahun terakhir. Sampai saya menemukan dan mengakui pangkal problemanya. Imbalance hormon is one thing, but ‘always-going-with-the flow’ lifetsyle is other thing.

Tahun 2021, harus diakui fokus saya terpecah belah. It feels like I’m in a long sprint with no finish line, kalo kata Alanis Morisette mah “In the meantime, I lost myself”.

Akhirnya saya memformulasikan tema resolusi tahun ini. It’s going back to myself. The big theme is “Self Love”. I want to love my self more so I could love other better. Bagaimana bisa kita mencintai orang lain dengan benar ketika kita ngga bisa mencintai diri kita sendiri kan? 

Jujur, sebetulnya agak ragu juga menuliskan untuk lebih mencintai diri kita sendiri karena takut jadinya terlalu egois. Terlalu mementingkan kita sendiri.

Sekarang yang menjadi tantangannya adalah bagaimana menyeimbangkannya agar tidak terlalu condong ke diri sendiri.

I will write another post on the technical parts of this time (very much) later. But at least I know the Big picture on what I want to achieve this year.

See you on the next post

  • February 27, 2022