The Date is (FINALLY) set
Finally, lebaran kemarin papa saya mengeluarkan izin tanggal menikah. Setelah lihat di kalender, awalnya pernikahan akan dilakukan 5 September ini. Mepet yak? Bangeeet!
Kemudian saya keingetan kalo saya belum mengurus KTP yang hilang saat biz trip ke Surabaya. Mengingat rencana pernikahan yang akan dilakukan less than 3 months, walhasil saya tambah cuti (bolos) sehari dari cuti bersama lebaran buat urus KTP sekalian cekicek wedding venue.
Dan disinilah drama dimulai, tapi buat yang ini masih bisa ketawa-ketawa sendiri lah. Posting soal penggantian KTP dan review wedding venue ini akan diceritakan secara terpisah ya.
Skip ke after cek wedding venue. Setelah di cek, opsi pertama udah ada yang book di tgl itu, hanya available di 12 sept, 19 sept dan after 8 nov. Opsi kedua available di tanggal 5 sept, 12 Sept dan 8 nov. Bulan oktober udah full booked semua.
Waktu pertama bilang soal pertanggalan ini ke L supaya disampaikan ke keluarganya dia juga, L agak slow response juga. Hingga pas tiba di Jakarta, ngobrol lah saya sama L. L sebetulnya prefer di Oktober supaya preparation ga terlalu mepet. Tapi preferred venue kan udah full booked semua di Oktober. We barely have a time to go back and forth Jakarta – Cipanas buat survey tempat.
(Baca juga: Pilah Pilih Venue )
Lalu L mengajukan tanggal 5 sept ke orang tuanya, tapi….Mama L ga bisa tanggal segitu karena bentrok sama jadwal lembur dia buat urus kerjaan. Kerjaannya memang menyangkut hajat hidup orang banyak dan hanya beliau yang biasa mengurusi.
Pas begitu denger ga bisa tanggal 5 ini, saya jadi nangis dong. I have my first bridezilla moment here, pokoknya rasanya kecewa dan sedih banget. Berasa dikalahkan sama kerjaan, padahal sendirinya juga workaholic.
Mama L menyarankan untuk diundur satu minggu saja, saya sempet agak gimana gitu kan, secara datang dari kalangan pekerja bernasib 5 koma alias tanggal 5 udah koma ??. Apalagi saya sudah dititipi pesan dari jaman dahulu kala jika mengadakan reramean carilah tanggal yang tidak akan menyusahkan pihak yang diundang.
Esoknya saya telepon papa dan mama saya, konsultasi soal tanggal. Mama seperti biasa bersembunyi dibalik alasan “Mama ga bisa putusin apa-apa”, telepon papa ke handphone, eh the number is unreachable, nasib kerja di lab dengan tembok beton dan hanya mengandalkan sinyal provider tiga yang cenderung lup lep disana.
Akhirnya saya nelpon ke nomer kantor. Begitu papa angkat telepon, saya lantas bilang tanggal 5 Sept bukan tanggal oke bagi semua pihak. Papa sempet mikir sebentar, terus bilang ya udah tanggal 12 aja dengan alasan itu ga terlalu tengah-tengah dan lebih deket ke awal bulan.
Akhirnya fix deh, we will be married on 12th Sept 2015. Yang mana ketika post ini ditulis, si 12th Sept itu hanya tinggal 46 hari lagi!!
Love, a panic bridezilla.
What i don’t realize is in reality how you’re no longer actually a lot more neatly-preferred than you may be right now. You are so intelligent. You understand therefore significantly with regards to this topic, produced me personally imagine it from a lot of various angles. Its like men and women are not interested until it?¦s something to accomplish with Woman gaga! Your own stuffs nice. Always deal with it up!