Jalan – Jalan ke Rabbit Land Mall Kelapa Gading

Pilihan tempat berwisata akhir pekan kemarin jatuh pada taman kelinci yang ada di kawasan pusat perbelanjaan di Jakarta Utara. Memang sih, akhir pekan kami biasanya diisi dengan mall to mall outing. Sangat tidak kreatif dan mohon jangan dicontoh ya.

Sebetulnya saya sudah cukup lama mengetahui tentang Rabbit Land di Mall Kelapa Gading (MKG) ini, hanya saja mall yang ini bukan jadi pilihan utama kami ketika jalan-jalan karena mallnya terlalu luas. Tapi hari Minggu kemarin kami memutuskan untuk jalan jalan ke tempat yang dekat saja. Niatnya hanya akan berkunjung ke Rabbit Land atau mungkin ke Jolly Fields. Yak, coba baca ulang kata ‘Niat’ ya karena tetap saja pulang menenteng belanjaan dan sempat muterin mall dulu juga.

(Baca juga: Tempat Wisata Sejarah di Jakarta)

Well, Rabbit Land ini terletak di Gading Walk. Kalo masuk dari pintu MKG 2, tinggal cari saja counter breadtalk, dan keluar dari pintu tersebut dan belok kiri mengikuti jalan. Rabbit Walk ini letaknya berdekatan dengan Paws Park (Kalo ngga salah ya). First impressionnya ya so-so lah. I’m not expecting too much apalagi karena lokasi di sebuah pusat perbelanjaan.

Harga tiket masuknya relatif murah, Rp. 30.000 per orang sudah dapat 2 tangkai wortel tipis untuk pakan kelinci. Tiket dapat dibeli di loket yang sama dengan Paws Park.

Begitu masuk ke dalam, kita akan disambut oleh satu lapangan yang cukup luas, beberapa kelinci yang berkeliaran dan anak-anak kecil yang juga ikut berlarian ingin memegang kelinci. Ssst, di baju pegawai Rabbit Land plus di dekat pintu masuk sebetulnya ada cara yang tepat dan dianjurkan untuk memegang kelinci. Hanya sayang signagenya masih kurang.

Tidak banyak aktivitas yang bisa dilakukan oleh anak di Rabbit Land selain memberi makan kelinci, mengejar kelinci atau sedikit mengusap-usap. Kelincinya sendiri sebetulnya lumayan banyak dan ada beberapa yang disimpan di luar kandang. Sejauh pengamatan mata saya yang awam dari dunia perkelincian, kelincinya lucu dan cukup jinak. Meski ya tetap saja ada yang agresif dan langsung menarik potongan wortel yang sudah diberikan.

Ada juga kelinci yang tinggal di kandang, yang jika saya lihat sih yang tinggal di kandang adalah kelinci yang sedang sakit karena ada luka atau jamur disekitar moncongnya atau yang bulunya sedang rontok. Jadinya saya ngga membiarkan Fay lama-lama bermain disitu. Selain agak serem juga kuman, bakteri atau virusnya menular ke anak, kasian juga kelincinya yang mungkin butuh istirahat dan tanpa stressor dari anak-anak kecil yang ingin tahu segala.

Lahannya cukup lapang meski tetap terasa kurang luas untuk berlarian mengejar kelinci. Ada walkway berpaving block, tapi anak bisa juga menginjak rumput untuk menghampiri kelinci yang sedang berteduh di bawah pohon. Harus saya akui jika kawasan ini sangat bersih. Saya bahkan ngga menemukan kotoran kelinci teronggok begitu saja.

Namun karena pilihan aktifitas terbatas, petugas yang juga terbatas sampai saya bingung mau beli wortel lagi kemana, kami ngga berlama-lama disini. Fay sudah mulai bosan dan tertarik ingin melihat anjing yang bersahut-sahutan di taman sebelah. Akhirnya kami pun keluar dari arena Rabbit Land melalui pintu rumah pohon lagi, yang menurut saya bagus. Berasa banget keluar dari wahananya.
Begitu keluar, petugas yang membukakan pintu mengingatkan kami untuk cuci tangan, Wastafelnya ada di luar Gading Land, dan ada juga loh pasir untuk bersih-bersih bagi Muslim yang bermain dengan anjing.

Setelah dari Rabbit Land, apakah kami ke Paws Park? Ngga, karena maaf banget Mamanya Fay ini entah kenapa takut banget sama anjing meski harus diakui jenis anjing yang main di paws park lucu-lucu. Tapi kami cukup melihat dari kejauhan saja.

So, apakah saya bakal datang lagi ke Rabbit Land? Kemungkinan besar iya, tapi ketika Fathan sudah cukup besar dan bisa berjalan. Rabbit Land juga bisa jadi salah satu opsi sebenarnya sih, apalagi ketika bingung mau kemana hehehe.

Well, see you on other post ya.