Family Trip: Central Java Road Trip – Part 1
Setelah merencanakan road trip dari bertahun lalu yang selalu gagal karena kepentok waktu atau izin. Akhirnya bisa juga road trip di 2017 lalu.
Road trip kali ini menyusur Jawa Tengah dengan beberapa check point. Rute yang kami pilih adalah rute pantura dengan sedikit modifikasi. In total we spent 8 days 7 nights.
Rutenya adalah Jakarta – Tegal – Pekalongan – Magelang – Yogya – Solo – Semarang – Pekalongan – Cirebon – Jakarta. Kota yang saya bold adalah kota-kota yang saya inapi.
Rencananya cerita detail akan saya tulis di posting terpisah. Posting kali ini akan lebih banyak bercerita soal itinerary, dan dibagi menjadi dua bagian.
Berbicara soal itinerary, trip kali ini lebih seperti spontaneous trip. Saya ngga nyusun itin dengan detail karena justru bingung mau kemana, apalagi di Yogya. Yang meski banyak point of attraction tapi rasanya kami ga benar – benar menikmati karena Yogya lagi penuh banget dan interest kami sekeluarga sangat berbeda satu dan yang lain.
Jadi kemana aja kita selama 8d7n? Yuk kita kupas dari hari pertama.
Day 1 The Departure
Berangkat dari Jakarta jam 6 pagi, mobil keluarga kami sudah dipersiapkan L supaya kondisinya prima dan mampu dipacu untuk berkendara.
The weather was fine, the traffic was not. Macet hingga GT Cikarang Utama kami alami dari wilayah Bekasi. Lepas dari Cikarang Utama, kondisi jalan ramai lancar dan lancar maksimal begitu kami masuk tol Cipali.
Kemacetan baru kembali menyapa saat akan keluar tol Brebes Timur. FYI pintu tol Brebes Barat ditutup jadi semua kendaraan harus keluar di Brebes Timur. Macetnya lumayan lama. Sekitar satu jam hanya untuk jarak (yang kira-kira) 5km. Saking macetnya, baby F sampe bisa dipangku dulu ma bapaknya. It’s not a good thing to do yaa, tolong jangan ditiru.
Kami sempat berhenti dulu di Kota Brebes untuk beli Telor Asin sebagai buah tangan untuk saudara yang tinggal di Pekalongan. Hanya sebentar saja kami disitu, langsung tancap gas ke Tegal untuk makan siang. Niatnya makan di Sate Kambing Wendy’s. Ndilalah pas dateng, warung satenya tutup.
Setelah tanya tanya ke beberapa juru parkir akhirnya kami diarahkan ke beberapa tempat. Tempat pertama, cabang si Wendy’s tutup karena habis, tempat kedua yang saya lupa namanya juga tutup.
Pas mau cari cari lagi, kami menemukan satu kedai sate di pinggir jalan. Perut lapar, baby F mulai cranky, tanpa ba-bi-bu kami langsung masuk dan memesan. Nama warung satenya sendiri adalah Kapis 85.
(Baca Juga: Family Trip Semarang)
Kami bergerak meninggalkan Tegal pukul 4 sore setelah makan siang dan menjamak sholat. Estimasi normal sih Tegal dan Pekalongan bisa ditempuh sekitar 2 jam. Tapi itu normal. Hari itu sangat tidak normal karena katanya ada event di kota Pekalongan yang berlangsung sampai keesokan hari. Jadi, perjalanan kami tempuh selama 6 jam. Itupun kami mengambil jalan memutar di 7km terakhir karena macetnya parah.
Cek in di hotel Sahid Mandarin Pekalongan sekitar jam 10 malam, saya langsung bersih badan dan bersihin baby F. L sih masih sempet go food nasi goreng buat makan malam. Kalo saya udah keburu ngantuk.
Day 2 Pekalongan – Magelang – Yogya
Kami check out dari hotel jam 10 pagi. Terlambat dua jam dari rencana awal. Dari hotel kami singgah dulu ke jalan Sultan Agung, rencananya sih mau berkunjung ke rumah adiknya Emak (nenek dari L) di sana. Tapi setelah dua kali memutari jalan Sultan Agung, toko Makmur yang kami jadikan rujukan tidak ketemu juga. Mama L pun menelpon kakaknya untuk konfirmasi, tapi rupanya sedang ke Gereja. Kami lalu memutuskan untuk langsung berangkat ke Yogya.
Di jalan, Engku Cay (kakaknya mama L) telpon, ternyata toko yang kami jadikan rujukan salah. seharusnya Toko Mekar, bukan Makmur. Tapi sudah kepalang mau masuk daerah Batang, sehingga kami pun tetap melanjutkan perjalanan alih-alih berputar balik.
(Baca juga: Workcation di Medan)
Kami melewati jalur alternatif dari Pekalongan menuju Batang. jadi tidak melalui jalur utama atau tengah kota. Tapi melewati jalan Seruni – Ki Mangun Sarkoro – Mayjen Sutoyo – Kopral KKO Harun – Sultan Agung dan langsung masuk ke Jalan Jenderal Sudirman.
Di daerah Batang, banyak sekali yang berjualan duren. Kami pun sempat bertransaksi duren dengan Mbok mbok di tepi jalan. Padahal di jalan yang kami lewati setelah kumpulan mbok mbok itu ada banyak kios duren. baby F berkeras untuk makan duren di jalan, jadilah papa L membuka duren di dalam mobil, dan kami makan duren langsung. The verdict? Orang dewasa sih ngga masalah, baby F yang kemudian muntah karena makan duren terlalu semangat dan kontur jalanan berkelok-kelok.
Dari Batang menuju Yogya, kami tidak lewat jalur pantura via Semarang. Namun kami melewati Jalan Medono – Limpung – Bawang – Plantungan – Sapen – Muntung – Parakan Weleri tembus ke kota Temanggung – Weleri dan sampai di Magelang.
Tujuan kami transit di Magelang adalah untuk menikmati makan siang yang tertunda karena sudah pukul setengah 4 4 sore. Di Magelang, kami menyantap kupat tahu di warung Pojok. Rumah makannya penuh, kalau soal rasa sih buat saya ngga terlalu istimewa.
Selesai makan di pusat kota Magelang, kami sempat mampir di Borobudur namun sudah keburu tutup karena sudah jam 5, akhirnya langsung saja kami meluncur ke Yogyakarta. Sampai di Yogya jam 8-an, dan langsung check in di Hotel Grand Serela Yogyakarta. Untuk makan malam, kami memesan bakmi jawa dengan menggunakan Go-Food. Helpful banget deh aplikasi yang satu ini untuk kami.
Day 3 Taman Sari, Yu Djum, Prambanan, Alun – Alun dan Angkringan Kopi Joss Lik Man
Hari ketiga, kami berkelana ke Taman Sari. Ke sini karena bingung menentukan mau kemana. Agak menyesal karena hanya saya yang menikmati Taman Sari. L dan yang lain biasa-biasa aja karena ya emang cuma bangunan aja kan. Tapi buat saya yang imajinatif ini, berkunjung ke bangunan masa lalu itu menyenangkan karena bisa sekaligus membayangkan kehidupan masa lalu. Seharusnya ya, kami langsung jalan-jalan ke Malioboro atau Taman Pintar saja buat arena bermain baby F.
Hanya sebentar di Taman Sari, kami menuju Prambanan setelah sebelumnya makan siang di Yu Djum dan mampir di Bakpia Djava.
Sampai di Prambanan jam 2 siang, tapi baby F lagi nyenyak-nyenyaknya tidur. Akhirnya kami ngadem dulu di mobil sebelum masuk ke Candi Prambanan.
Selesai kellilingin candi Prambanan, kami bergerak ke hotel lagi. Tapi penasaran pengen liat liat ke Alun Alun Utara. Jadilah kami mengelilingi alun-alun dulu sebelum pulang. Kami ngga naek odong-odong alun-alun karena kesulitan cari parkir. Tapi keliling pake mobil sudah cukup bikin mama L dan baby F puas dan tersenyum
Sempet bingung mau makan apa dimana, cek house of raminten udah waiting list aja sampai antrian mengular. Lalu, keinget kalo Jogja itu khas dengan angkringannya. Akhirnya diputuskan untuk makan malam di Angkringan Kopi Joss Lik Man.
Day 4 Pantai Srandranan – Gunung Kidul – Bakso Komplit
Kami berlalu dari hotel jam 9 pagi dan menuju daerah Banguntapan untuk janjian dengan sahabat L yang tinggal di Yogya. Rute kami hari itu adalah wisata Gunung Kidul.
Tujuan pertama adalah Pantai Srandranan, sebuah pantai di daerah Gunung Kidul. Jarak tempuh sekitar 2 jam dari pusat kota Yogya dengan jalanan yang berkelok tapi mulus.
Pantainya apik, bersih dan pasir putih. Kami disana hingga jam 12an. Puas bermain di Srandranan, kami pun menuju Pantai Krukup untuk makan siang. Memilih dengan random salah satu kedai seafood, kami pun memesan paket makan ber lima, dengan ikan kakap bakar, cumi lombok ijo dan cah kangkung. Kami pun mengorder lobster saus padang. Puas banget makan disini, meski sempat diwarnai oleh rebutan bayar sama Abu Ns. Well then next time you come to Jakarta, our turn to treat you yak Umi dan Abi -nya little misses N.
Setelah makan siang, kami beranjak ke daerah Wonosari, beli Getuk Thiwul dan berkunjung ke rumah Mbahnya Mommy Ash yang tadi di pantai cuma sempet dadah-dadah.
Side story, L, Mommy Ash dan Umi & Abu Ns ini awalnya kenal karena ikut event salah satu klub mobil. Dulunya hedon bareng sekarang ngumpul udah bawa buntut atau pasangan hidup.
Selesai dari Wonosari, kami pun meluncur menuju Yogya sambil melewati Bukit Bintang. Kami ngga turun karena lagi gerimis, tapi bisa lah ngintip ngintip lihat Yogya’s city light yang bagus banget. Sebelum berpisah jalan sama keluarga Abu Ns, kami mampir di Baskom alias Bakso Komplit Yogya untuk makan malam.
Suasana hujan yang dingin plus bakso hangat adalah kombinasi puooool. Sampai hotel, selesai bersih – bersih, saatnya bobo karena keesokan harinya kami akan melanjutkan perjalanan ke Semarang via Solo.
Jangan lupa baca seri tulisan #RoadTripCentralJava yang lain ya:
Makan Sate Cempe Kapis 85 di Pekalongan
Kuliner di Magelang: Kupat Tahu Warung Pojok
Menginap di Grand Serela Yogya
Semalam di Sahid Mandarin Pekalongan
Love,
Wah asyik banget sih bisa road trip bareng keluarga begitu. Persiapan memang harus benar2 matang sih ya. Apalagi membawa balita…
Iya Mba Rita, menyenangkan bisa liburan begini sama keluarga..iya nih, tapi kemarin itu tetep persiapannya kurang mateng
Seru bgt ya, pgn jg deh road trip ky gt
Sore pak..
Maaf sy ada rencana spt bapak,
Jalurnya mirip.. dari pekalong , batang, weleri, secang ,magelang kemudian jogja.
Apakah aman jalur tersebut dilalui malam hari?
Terima kasih
Kalo malam hari sih menurut saya agak riskan di weleri dan secang karena kontur jalan dan minim penerangan. Tp kalo memang sudah biasa lewat rute tersebut ga apa2
Selamat pagi dan Terimakasih banyak pak atas replynya..
Ini perjalanan pertama saya melewati batang weleri secang lalu magelang pak,
berarti menurut bapak hindari saja ya untuk perjalanan malam.
Apakah menurut bapak lebih baik hindari jalur ini dan lewat jalur semarang, meski jauh tapi mungkin lebih aman?
Mohon sarannya… terima kasih banyak atas bantuan dan jawabannya.
jalur semarang lebih nyaman karena lebih rame sih Mba..tapi tetap harus waspada karena banyak truk/bus.
Kemarin pas perjalanan pulang dari Yogya saya transit semarang dulu, dan memang jalurnya cukup nyaman
Terimakasih sebesar2nya mbak.. (maaf selama ini panggilnya pak..sy kira suaminya yg buat blog) .
Saya sptnya coba lewat semarang aja mbak…krn jalur lewat weleri gelap dan berliku.
Sukses..dan salam bt keluarga.
Heuheu, ngga apa-apa Mba Vita.
Have a fun and safe trip ya Mbaa