My Own Memorable Posts!

Hore!! Ngga terasa, post terakhir di bulan Juli adalah tulisan saya yang ke 100 di blog ini. Setelah mulai ngeblog dari tahun 2006-2007an, lalu ngga pernah konsisten sampe lupa password dan username blog sendiri, punya satu blog dengan 100 tulisan itu rasanya menyenangkan. Tolong jangan dibandingkan dengan blogger heits atau yang memang rutin banget ngepost ya. Seratus tulisan buat beberapa memang ngga seberapa, tapi buat saya sudah masuk personal achievement dong ah.

Selama ngeblog di sini, yang mana sudah sekitar tiga tahun, baru rutin nge post memang dari medio 2017. Kemarin pun di Q2 2018 sempat vakum karena males dan kering kata-kata buat nulis. Baru semangat lagi nulis ya bulan ini. Nah, biar ngga kelamaan ngga nyambung sama judul, langsung aja yuk cek posting apa saja memorable menurut saya!

1. Biotalk Body Polish Review & Biotalk Soap Review

Ini adalah dua posting yang cukup memorable karena merupakan review produk favorit saya, plus penyumbang pageviews terbanyak! Ga jauh-jauh ya pertimbangannya karena pageviews. LOL.

Gara-gara posting ini, saya sempat berpikir untuk mengambil niche beauty dan personal care saja. Tapi kemudian, saya sadar diri kalo saya suka banget rambling dan inget lagi jika dari awal blog ini memang saya niatkan untuk membahas lifestyle. Semacam upaya menuliskan tentang kehidupan (saya) setelah berusia 27 tahun yang tentunya memiliki banyak aspek.

Salah satu aspek yang menarik buat saya memang personal care, lebih spesifiknya lagi body care. Memiliki psoriasis membuat saya jadi lebih ngeh soal kebutuhan kulit supaya ngga gampang ngeflare. Ulasan body care ramah kulit buat saya masih jarang yang bahas, entah memang terbatas atau saya blog walkingnya kurang jauh. Semoga ke depannya bisa lebih banyak soal body care ini ya.

2. When you know, you know.

Ini adalah posting di awal awal saya ngeblog di aftertwentyseven. Saat itu mungkin sedang campur aduk karena sedang menyiapkan pernikahan dalam waktu beberapa bulan saja. Pun sebetulnya refleksi yang saya gunakan untuk meyakinkan diri saya sendiri, bahwa keputusan saya untuk menikah dengan L adalah juga keputusan rasional, bukan semata emosional.

Makanya saat-saat itu banyak berpikir tentang worst case scenario dan langkah yang akan diambil. Frase ‘when you know, you know’ ini sebetulnya terinspirasi dari lagu Katy Perry yang judulnya Not Like The Movies.

Mungkin waktu itu saya terlalu meromantisir soal jodoh ya, semacam gut feeling bahwa ‘iya ini memang jodoh saya’ yet I know I need to make sure that it is absolutely real. Lagipula, saya pengen bisa bilang ke anak-anak saya bahwa ya saya memang ingin menghabiskan hidup dengan papa mereka, saat mereka bertanya nanti. Because for me, ‘I want to’ is such a powerful phrase. Ya daripada dijawab “sudah jodohnya”, atau “abis ga ada pilihan lain” ketika ditanya kenapa menikah yakan. LOL.

3. Hal yang harus dipikirkan sebelum menikah

Posting ini dibuat awal tahun 2017, pas saya mau ikutan one day one post yet terhenti di hari kelima. Ini semacam kilas balik tentang rasionalisasi keputusan saya untuk menikah. Waktu itu saya baru menikah satu tahun lebih 3 bulan, dan pas wacana menikah muda jadi hits banget. Sebagai orang yang pernah punya mimpi nikah muda tapi ngga kesampaian dan akhirnya menikah di usia yang cukup, saya jadinya ingin berbagi hal yang mungkin terlewat untuk dipikirkan atau didiskusikan sebelum menikah.

Karena saat saya menikah di usia jelang 28 tahun, ada beberapa hal yang dipikirkan dan didiskusikan banget. Sesuatu yang ngga kepikiran di saya versi 22-23 tahun. Menikah itu ngga gampang, lebih gampang bikin pesta perkawinan dibanding menjalani kehidupan setelah menikah, apalagi setelah punya anak.

 

4. The Politic Game

Ini lebih ke refleksi diri dan kayaknya masih relevan di tahun politik ini. Intinya adalah kita kadang terlalu benci atau terlalu cinta sama seseorang hingga lupa kalo orang itu manusia. Ada salahnya, ada benarnya. Tapi bukan berarti setitik kesalahan bikin satu orang tersebut jadi ngga bisa baik lagi, atau setitik kebaikan bikin masa lalu kelam orang itu tiba-tiba terhapus.

Harapannya sih kita semua bisa lebih seimbang dan obyektif melihat sesuatu. Apalagi tokoh masyarakat lah ya. Appreciate when they do good, critic them when they do bad. Tapi inget loh, kritik. bukan nyinyir.

 

5. Cici F update

Ini jadi satu-satunya posting milestone yang saya tulis hingga usia dia 2 tahun. Padahal dulu niatnya pengen bikin setiap bulan, tapi kok malesnya minta ampun ya. Lagipula saya berpikir, saya ngga mau cici F jadi benchmark buat orang lain, jadi posting milestone perkembangan anak ini ngga saya lanjutkan. Biar saya ingat-ingat di memori saya aja.

Meski demikian, for the sake of nostalgia, saya seneng banget nulis dan baca tulisan ini. Throwback ke masa cici F belum seaktif sekarang dan masih belum bisa ngambek sama saya lama-lama.

 

Nah, itu dia 5 posting favorit saya dari 100 post yang sudah terpublish. Nemu favorit kamu kah disini?

 

 

Cheers,

 

 

 

  • August 2, 2018
  • 1