Sojourn Tale: Semalam di Hotel Sahid Mandarin Pekalongan

Hotel pertama yang kami singgahi saat RoadTripJawaTengah adalah Hotel Sahid Mandarin Pekalongan. Hotel yang berlokasi di depan Terminal Bus Pekalongan, menawarkan room rate yang sangat terjangkau dan dengan membawa nama Sahid di nama hotelnya kami memiliki ekspektasi yang cukup tinggi untuk tinggal di hotel ini.

Before Arrival

Saya memesan hotel ini melalui salah satu online booking service, ya sebut aja booking.com ya. Sistem online booking service satu ini tidak membuat kita membayar ke travel agent alias si booking.com namun langsung ke hotel tempat kita inapi. Hanya saja untuk sebagian besar properti memang dibutuhkan kartu kredit untuk menggaransi kamar kita. Kamar memang butuh kepastian, apalagi pas high season begitu, jadi jangan kaget ketika kamu sudah menerima notifikasi transaksi sebelum kamu sampai di hotel.

Nah, pengalaman tidak menyenangkan mulai dari sini, saya sempat dihubungi via email karena saya ngga sempet angkat telepon oleh pihak Sahid Mandarin Pekalongan bahwa reservasi saya tidak bisa masuk dalam sistem karena kartu kredit yang saya gunakan sebagai garansi mereject transaksi, tapi pas saya cek ada notifikasi sms bahwa ada transaksi. Saya pun menelpon balik ke pihak hotel dan diterima oleh front office yang bilang reservasi saya sudah terekam.

Beberapa jam kemudian, dari pihak hotel, mungkin on duty manager atau siapa lah itu, menelpon saya lagi, untuk konfirmasi kartu kredit, saya bilang dong bahwa kartu kredit saya sudah ngga ada masalah malah sudah ada notifikasi transaksi juga. Pihak sana kemudian menerangkan dengan nada yang agak merendahkan bahwa itu bukan transaksi tapi hanya open card saja, dengan bilang “Ibu tau open card ngga sih. Bu? itu tuh belum ada transaksi”.

Di posisi itu saya cuma ngelus dada aja, yakali ini pengalaman pertama saya pake kartu kredit sampe ngga tau istilah open card. Hal kedua yang diinfokan adalah penawaran free upgrade ke Suite Room. Jadi saya memesan 2 kamar dan pihak hotel menawarkan dua kamar itu diupgrade menjadi satu kamar suite room. Saya tanya jumlah dan jenis kasur di suite room, ternyata hanya ada satu King Size mattress. Ya ngga bisa lah, si hotel pun menawarkan lagi dengan tambahan extra beds. Tapi ya ngga mungkin juga karena kita itu 4 pax dewasa dan 1 toddlers. Offer saya tolak, tapi saya masih was-was aja kalo ntar pas sampe tetep dapat kamar yang ditawarkan itu.

Check in

Perjalanan yang panjang karena macet di jalur Tegal – Pekalongan membuat kami sampai sekitar jam 9 – 10 malam. Hotelnya sendiri terletak di sebuah komplek perkantoran, agak-agak nyempil sih, apalagi letak lobinya juga menghadap belakang gitu.

Foto dari booking.com

Masuk hotel, kami dibantu oleh staff menurunkan barang bawaan dan saya sendiri langsung check in, yang mana Mas Mas front office sibuk nyari data kita dulu. Disitu juga saya ketemu orang yang nelpon saya waktu itu, yang mungkin sih nada bicara yang agak -agak itu sebetulnya pembawaan atau sudah dari sananya. Katanya dua kamar kami diupgrade ke Family Room dari Deluxe. Okelah ya.

Setelah check in, kami dibantu oleh staff disana untuk membawa barang ke kamar. Kamarnya luas banget, tapi agak kotor. Lantai keramik masih terasa kasar seolah ngga disapu pel. Lalu ranjang yang ada di family room itu ternyata twin, bukan double bed. Jadi malem-malem itu, kita ganti lay out kamar dulu dengan menyatukan kasur dan memindahkan meja.

Stay Period

Kamar yang cukup luas itu dilengkapi dengan kamar mandi dengan bathtub. Tapi sedihnya, bathtubnya udah kayak ngga dirawat gitu, keliatan kotor dan handuknya pun ngga putih bersih. Agak kusam dan saya ngga mau pakenya.

Fasilitas di kamar sih lumayan ya, ada water heater, complimentary coffee, tea & sugar, dan air minum dalam kemasan 2 botol. Ada botol 1.5 liter-an juga sih di kamar, tapi yang itu ngga gratis. Beli Rp. 20.000 per 2 botol.

Foto From Agoda

The breakfast spread was quite various. Tapi rasanya agak tawar sih kalo yang saya icip dari piringnya L. Saya sendiri hanya makan sereal plus omelet yang lama banget nunggunya. Baby F sih makan bubur sekitar setengah mangkok.

Ini foto-foto saya comot dari inet karena kelupaan foto. Kemaleman, cape dan agak turn off sama kebersihan kamar bikin saya ngga mood juga buat foto kamar.

Check out

Kami check out sekitar jam 10. Prosesnya agak lama untuk pengecekan kamar, tapi sepertinya pegawai kurang teliti karena kelupaan mencharge kami untuk mineral water yang saya konsumsi. Otherwise it’s okay. Oh iya, di depan hotel ini juga ada semacam waterpark yang gratis diakses untuk tamu hotel.

Baby F pengen main air

Agak nguping sih ini sebetulnya, tapi dari percakapan pegawai ada overbooked dari salah satu OTA yang membuat tim FO kebingungan. Saya jadi curiga sih, jangan-jangan saya ditawarin upgrade kamar juga karena ada overbooking.

The Overall

Saya sih cukup puas dengan pelayanan staff yang ramah, tapi ngga puas dengan kebersihan kamar. It’s such a sad thing sih, padahal lokasinya lumayan strategis dan kamarnya luas. So, for me it’s 5 out of 10.

Apakah saya akan balik lagi ke Sahid Mandarin Pekalongan? Rasanya sih ngga. Better stick to newer hotel like Santika atau Horison yang kita udah tau standar kebersihannya seperti apa.

Jangan lupa baca seri tulisan #RoadTripCentralJava yang lain ya:

Itinerary Road Trip Part 1

Itinerary Road Trip Part 2

Makan Sate Cempe Kapis 85 di Pekalongan

Kuliner di Magelang: Kupat Tahu Warung Pojok

Menginap di Grand Serela Yogyakarta

Main-main di Pantai Sandranan

Jalan-Jalan ke Prambanan

Mengintip Taman Sari

See you on the next post!

  • January 21, 2018
  • 4